Foto-foto bugil Rahma dan Sarah Azhari ternyata bukan diambil dari kamera digital, melainkan dari kamera seluloid atau kamera yang menggunakan film. Roy pun menduga ada niat Sarah dan Rahma untuk mengedarkan foto-foto itu.
“Sepertinya mereka memang ingin memberikan foto-foto itu ke orang lain, jadi bukan untuk koleksi pribadi. Bayangkan, hasil dari kamera film itu harus dicuci cetak di studio foto umum. Beda dengan hasil kamera digital,” kata Roy saat dihubungi KapanLagi.com, Senin (29/12).
Menurut pria asal Yogyakarta itu, foto-foto yang diambil pada tahun 1999 sudah dalam penyidikan pihak kepolisian. “Secara lisan, pihak kepolisian sudah meminta saya untuk bersiap-siap menunjukkan semua bukti-bukti soal data-data yang saya miliki,” kata Roy.
Roy menjelaskan jika semua data yang sesuai dengan fakta-fakta wajib untuk diinformasikan ke khalayak umum. “Beda dengan ranah hukum yang bisa saja berbeda persepsi, tapi ini adalah persoalan eksak, ilmu pengetahuan dan harus dikatakan yang benar meski menyakitkan,” kata Roy.
0 comments:
Posting Komentar