BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Jumat, 27 November 2009

Love Biography dedin


Kamu percaya gak sama cinta pada pandangan pertama... klo aku sih enggak. Karena menurut aku cinta itu gak. Datang pada pandangan atau pertemuan yang pertama, tapi cinta datang karena jiwa kita dan "dia" sering berbicara satu sama lain, dan itu perlu waktu... baik cepat atau lambat. Tapi bukan pada pertemuan yang pertama. Itulah prinsip tentang Cinta yang aku pegang kuat kuat selama ini. Sebelum hari itu datang, hari diman aku lebih mengakui kebesaran cinta, kekuatan cinta dan keistimewaan cinta yang Tuhan hadirkan dalam jiwa setiap manusia.
Saat itu hari pertama aku menginjakan kakiku di SMA, setelah tiga tahun menghabiskan masa masa SMP ku dengan kehidupan yang jauh dari menarik. Tak ada yang Istimewa awalnya. Sampai aku masuki ruang kelas ku. Di situlah semua bermulai. Hari baru, teman baru, dan sebuah awal bagi perjalanan ku.
" perkenalkan nama saya andriy , semoga teman teman dapat menjadi teman bagi saya". Gila kan.. yah aku mengawali perkenalanku di depan kelas baru, sekolah baru dan dunia baruku dengan semua kegilaan yang aku punya. Memang sejak SMP, aku terkenal dengan kegilaan kegilaaan ku. Tapi pada dasarnya semua itu aku lakukan untuk dapat masuk dengan semua lingkungan pergaulan yang berbeda beda, dengan mudah. "im not the man who sold the world i think..?". kemudian aku duduk kembali di tempat duduku. Lalu... majulah dia...bidadari yang terselimuti kesederhanaan, dan keluguaan, tapi tetap memancarkan kecantikan peribadinya. Suaranya, senyumnya, geraknya, dan sorot matanya yang lembut sempat buat aku terpana. Sampai sampai sapaan teman baru yang aku kenal beberapa saat yang lalu pun nyaris tak kudengar.
'driy...hallo.." aku pun tersadar dari semua keterpaanaan ku.
"yah... ups sorry lagi ga konsen nih." Haaahh... baru kali ini aku terpesona oleh s3eorang gadis sampai seperti ini... gila...
" Driiy... masih disini kan..?' tanya nurul lagi padaku.
"ooow.. pasti, ada apa sih...? "aneh aku masih terpesona dan enggan untuk melepas pandanganku dari nya, mendengar setiap kata yang keluar dari tubuhnya, mengamati tingkah laku nya yang "lucu" dan aku semakin mengagumi senyunya yang indah. masih aneh bagi ku... untuk mengakui ketakjubanku saat itu. "driy... lu daRi SMP mana..?" pertanyaan nurul kembali buatku lagi lagi terjaga.." ow itu.. aku dari salah satu Smp disini gak penting lah... lagian Smp ku ga terkenal, nur juga ga akan tau.."
Nur pun tersenyum mendengar jawabanku, entah karena dia ngerti atau karena jawaban ku terlalu dingin, dan terkesan menutupi asal sekolahku dulu. Biar lah tapi kini ada rasa aneh dalam hatiku. Aneh seperti...dingin.
Yah... "dingin ' tiba tiba saja aku meraa begitu dingin disini. Yang ada hanya aku... dan seluruh perhatianku tertuju pada dia. Dia yang kini telah kembali duduk di tempatnya. dan Oh god dia menatap ku dan oh... dia tersenyum.. aku dapatkan senyumny hanya untuk ku.. untuk ku seorang....
Dingin.... aku merasa semakin Dingin..
"teeeeeeeeet.....Teeeeeeeeeet" suara bel listrik terdengar begitu nyaring... dan ow hari ini, disini telah berakhir. Ga terasa, sumpah ga terasa. Bahkan aku ga tau apa yang terjadi selama disini.. yang aku ingat. Bahwa hari ini aku terpesona pada seorang gadis pada pandangan pertama. Itu saja. Dan aku pun bergegas meninggalkan ruang kelas, tentu saja dengan tatapan mata yang tak mau lepas dari dia...
" driiy.. aku duluan yah..." nur lagi, lagi dan lagi. Kembali mengagetkan ku.
"otreh.. seeep ce u tomorrow yah.." aku mngacungkan ibu jariku seakan meminta persetujuan nya..
"oke.... dah..' nur pun segera hilang dari pandanganku seiring dengan semakin riuhnya sekolah siang itu. Tapi mana dia oh gosh dia pun menghilang, padahal ga ada satu menit aku lepaskan pandangan ku.... tapi-tapi kenapa aku terobses begini...??
" hey guys.. ini baru satu hari..besok masih bisa ketemu..kan...?" bener juga apa yang nuraniku ucapkan. Hah masih ada hari ini dan lusa. Betul.
Aku pun segera lemparkan kakiku menuju gerbang. Namun di hati ini tetap berharap, mungkin sebelum pulang ke rumah mata ini masih sempat untuk tetap menatapnya.
Dan benar itu dia, yah itu dia. Diseberang jalan... masih dengan senyumnya yang sama... itu dia... dia pun melambai kearahku.. benarkah lambaian itu buatku..atau ada temen dia yang ain disekitar ku. Ah... aku pun menegok kiri kanan untuk memastikan belum ada yang membalas lambaian dia. Dan benar belum ada. Jadi lambaian itu untukku...
"aku duluan yah... daaaah.." dalam samar aku masih sempat mendengar suaranya, di sela lambaiannya. Aku pun tak ragu lagi untuk membalas lambaian tangan nya.. dan dia tersenyum.. tersenyum.. lagi lagi. Hanya untuk ku. "what a daaaaaaaaaaaaaaaayy...' sungguh hari yang aneh bagi ku. Sebenernya aku berharap hari ini tak kan segera berakhir. Tak berakhir secepat hari- hari biasanya. But there is the day after tomorrow. And aku akan menugggu kejutan kejutan di hari hari beriktnya.

2...

Hari pun berganti, dan tak terasa ini dua bulan terakhir aku di kelas ini. Yup dua bulan lagi kenaikan kelas, dan selama itu gak ada kejutan besar tentangaku dan lusi. Lusi namanya. Gadis yang sanggup luluh kan hatiku pada tatapan pertama. Semua baik.Semakin hari aku semakin dekat dengan dia. Tapi itulah aku. Manusia bodoh yang bermental pecundang. Ga ada satu langkah pun yang coba aku ambil untuk meraih hatinya, mungkin beginilah sifatku. Aku merasa Cinta akan tumbuh dengan indah, saat semuanya dilandasi kejujuran. Aku memang tidak pandai untuk bersandiwara. Apalagi kalau urusan love kaya begini. Yang ada malah jujur... dan nervous se jadi-jadinya saat aku coba untuk ungkapkan perasaaanku padanya. Yah sudah memamng nasibku kali untuk menjalani kehidupan seperti ini.
'driiy.... gimana kabaret kita.."
'mmhhh.. gimana maksoed lo" tanya ku pada rio salah satu teman ku. Yah memanag dua bulan lagi kami harus mementaskan pertunjukan seni apa pun itu, untuk mendapatkan nilai di mata pelajaran kesenian.
' yah elo... siap ga kita.' Rio bertanya lagi. Tapi kali ini dengan mimik muka yang lebih serius.
'iyah ndriiy... kapan nih kita mulai latihan..." tiba tiba teman aldi, teman ku yang lain bertanya padaku.
' lah... klo aku sih siap aja... aku tinggal nunggu naskah cerita.. rio sama anka kan yang buat..?'
' hehe iyah gw yang buat... tapi udah jadi ko... tinggal casting aja..." rio tertawa kcil setelah mberi penjelasan..
' seep lah klo begituh mah... ' aldi angkat bicara lagi.. kemudian mereka sibuk kembali dengan aktivitas masing masing. Dan aku lagi lagi hanya coba pandangi lusi yang tengah asik ngobrol di salah satu sudut ruang kelas bersama yang lain. Damed .... aku semakin sadar klo aku jatuh cinta sama gadis itu. Cinta yang kini tumbuh dengan perlahan walau tak pernah aku coba untuk menyirami nya..
' andri...y. ngelamuan aja nih apa sih yang dipikirin.." tanpa sadar Lusi sudah duduk didekat ku dan matanya menatap leka-lekat mataku seakan mencoba melihat isi hatiku.
'mhh ga ko cuma lagi pengen ngelamuan aja' jawab ku singkat.
"oh.. kirain ada yang dilamunin.."
'sebenernya sih..ada" jawabku lagi. mungkin ini saat yang tepat untuk ungkapkan perasaaan ku. Aku sudah tak tahan lagi ingin coba untuk mencurah kan rasa yang ada di dalam hatiku ini..
' mhhh lus..." damn... segitu susahkah untuk bilang i love you...
'apa ndriy..." tanya lusi... gila.. tatap matanya seakan bertanya pada hati ku yang paling dalam... dan itu buat ku semakin .... huah... i've got one thousand ton preasure in my shoulder.
"lus.... kamu tau gak obat sait kepala yang ga bikin kantu, aku aga pusing nih. Tapi kita kan hari ini harus ngeberesin kabaret..."
' oh kiraiin apa ' tersirat nada kecewa terpancar dari mata lusi saat itu
' mhhh apa yang lusi gak tau, kan lusi bukan dokter emang biasanya andriy minum obat apa..? " lusi meneruskan ucapannya setelah diam untuk beberapa saat.
"ohh... ah tapi ga jadi masalah.... cuma pusing sedikit kok... kita ke atas yu.. mungkin yang laen dah nuggu .."
aku pun kemudian bangkit dari duduk ku dan segera menggengam tangan lusi.. ( tanpa kusadari ) kemudian kami berjalan bersama menemui teman yang rupanya memang menunggu kami...



Bersambung.....

COMMNET yha


0 comments: